Uang Saku Bimtek Pantarlih Pemilu 2024

Uang Saku Bimtek Pantarlih Pemilu 2024

Dero.desa.id - Tutorial buat akun dan cara gunakan aplikasi e-Coklit bagi Panitia Pemutakhiran Data, Pantarlih Pemilu 2024 tersaji dalam artikel ini. Pantarlih Pemilu 2024 diwajibkan melakukan verfikasi data pemilu secara elektronik.

Karena E-Coklit merupakan aplikasi penting dalam memuat data pemilih, aplikasi ini hanya bisa diakses oleh petugas Pantarlih Pemilu 2024 yang resmi dilantik oleh PPS kelurahan setempat dan teregistrasi dengan PPK.

Sementara itu untuk link unduh aplikasi E-Coklit hanya dibagikan oleh petugas PPS kelurahan atau desa masing-masing

Simak cara gunakan aplikasi e Coklit Panitia Pemutakhiran Data, Pantarlih Pemilu 2024 secara elektronik lengkap tutorial buat akun dalam artikel berikut ini.

Setelah berhasil di unduh, Pada menu Home atau dashboard di bagian kiri anda dapat melihat data statistik yang terdiri dari beberapa keterangan untuk melihat progres Coklit.

Selain itu, ada juga beberapa keterangan untuk melihat kategori pemilih seperti, pemilih sesuai, pemilih baru, pemilih ubah, dan pemilih tersaring.

Di sisi lain, dalam aplikasi Coklit elektronik ini juga terdapat keterangan kategori pemilih difabel yang terdiri dari 6 jenis yang bisa dilihat langsung pada aplikasi E-Coklit.

Untuk Pemilih Tersaring, E-Coklit membaginya menjadi pemilih yang dinyatakan meninggal dunia (dibuktikan demam akta kematian), data pemilih ganda, di bawah umur, TNI/Polri, dan salah tempat TPS.

Selain keterangan tersebut, pada menu Home juga bisa digunakan untuk melihat dari tiap rekapitulasi data tiap-tiap keterangan pada aktivitas Coklit yang dilakukan Pantarlih.

Pada bagian menu ‘Profile’ E-Coklit, berisi keterangan username, email, alamat lengkap Pantarlih, dan nomor TPS. Di menu ini juga Pantarlih bisa Log out akun.

Di samping itu, menu ‘Pemutakhiran Data’ maka langkah pertama Pantarlih harus mendownload data terlebih dahulu, jika gagal maka anda perlu aktifkan Lokasi di HP kemudian klik kembali ikon awan dalam menu tersebut.

Di dalam menu ‘Pemutakhiran Data’ inilah, Pantarlih dapat melihat jumlah pemilih yang mencapai jumlah maksimal 300 pemilih per TPS.

Demikian penjelasan mengenai cara pakai aplikasi E-Coklit untuk Pantarlih Pemilu 2024 mendatang. Semoga mudah dimengerti dan membantu

Jelasnya Tonton Tutorial ecoklit di Bawah Ini:

Baca Juga Berita Sebelumnya:

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas

Belum ada komentar. Anda dapat menjadi yang pertama

sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

From Wiktionary, the free dictionary

Calque of Dutch zakgeld.

uang saku (first-person possessive uang sakuku, second-person possessive uang sakumu, third-person possessive uang sakunya)

Terkait serangan fajar atau pemberian uang untuk mendukung calon tertentu pernah dibahas oleh KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Persoalan hukum politik ini dibahas Buya Yahya ketika mendapat pertanyaan dari jemaahnya.

Buya Yahya menuturkan, seorang muslim memiliki kewibawaan yang tidak bisa dibeli apapun. Muslim tidak boleh menukar akhlaknya, agamanya, dan imannya yang secara khusus untuk kepentingan Pemilu 2024.

“Tidak boleh ditukar akhlak kita, agama kita, iman kita. Maka ini perlu pembiasaan. Jangan dikit-dikit main imbalan, main pemberian,” kata Buya Yahya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (10/2/2024).

Buya Yahya tak menampik jika ada timses caleg atau capres yang memberinya secara tulus dan ikhlas. Namun, menurut Buya Yahya, persoalan dalam politik uang bukan tulus atau tidak.

“Walaupun seandainya pemberiannya itu ikhlas, tulus, permasalahannya bukan itu. Hati kita itu cenderung kepada dunia kuat sekali, sehingga menjadi kita itu tidak enakan karena merasa kita sudah menerima. Padahal dia tidak pantas untuk kita pilih lalu kita pilih. Maka lebih baik urusan hadiah jangan dihubungkan dengan pemilihan,” imbuh Pengasuh LPD Al Bahjah ini.

Lebih lanjut Buya Yahya mempertanyakan sumber uang yang digunakan dalam praktik money politic. Menurutnya, umat harus jeli jangan asal terima uang dari timses.

“Mungkin dia orang terkaya di negeri ini. Duitnya sendiri mungkin yang dibagi-bagi. Kalau duit pinjaman, misalnya, kita tidak tahu nggak boleh suudzon juga. Artinya kemungkinan pahit itu harus kita hadirkan supaya kita tidak gampang nerima,” ujarnya.

Namun, yang dikhawatirkan Buya Yahya adalah uang dari hasil janji-janji dengan pengusaha, sehingga nanti jika terpilih akan lebih mementingkan pengusaha tersebut.

“Nah, setelah jadi bagaimana dia akan menyejahterakan rakyat sementara dia sendiri punya kewajiban untuk mengembalikan (dana) karena dia nggak punya duit, tapi kok bisa bagi-bagi duit kan aneh,” tuturnya.

“Jadi banyak kemungkinan-kemungkinan yang menjadikan kita jerumuskan dia. Kalau memang kita percaya dia orang baik, kita katakan, pak cukup gak usah Anda keluarkan uang karena aku tahu kamu orang baik dan kamu tidak punya duit. Maka gak usah bagi-bagi. Karena kamu baik kamu maka saya akan pilih,” Buya Yahya menambahkan.

Menurut Buya Yahya, timses caleg atau capres yang yang bagi-bagi uang harus diwaspadai. “Jangan-jangan duit saya nanti itu akan diambil dari saya di ke depan hari dengan bermacam-macam upaya. Harus curiga dengan yang suka bagi-bagi yang demikian itu,” katanya.