Alibaba Group Bergerak Dibidang Apa
Alibaba Bergerak di Bidang Apa?
Apakah Anda menjadi salah satu yang bertanya “Alibaba bergerak dibidang apa?” Kalau, iya, berarti Anda datang ke tempat yang tepat, karena di sini Anda akan menemukan jawabannya. Alibaba pada dasarnya adalah perusahaan e-commerce raksasa asal China. Seiring majunya zaman, Alibaba kini melebarkan sayapnya dan memiliki spesialisasi lainnya.
Selain e-commerce, Alibaba Group bergerak di bidang ritel, internet, artificial intelligence, dan juga teknologi. Sejak pertama kali diluncurkan, Alibaba Group dianggap memiliki potensi bisnis yang besar sampai-sampai pamornya di bursa New York terus meningkat setiap tahunnya.
Alibaba Group juga berhasil merambah ke berbagai bisnis di seluruh dunia dalam berbagai faktor. Bahkan, per Juni 2018, kapitalisasi Alibaba digadang-gadang mencapai $542 miliar! Angka yang fantastis bukan? Dilansir dari Forbes, per Juni 2021, Alibaba net worth sudah mencapai hingga $588 miliar.
Ekonomi Alibaba adalah ekonomi yang bisa dikatakan sangat berkembang dengan pesat, pasalnya Alibaba Group kini sudah beroperasi di lebih dari 100 negara. Perusahaan Alibaba di Indonesia salah satunya adalah Lazada yang merupakan sebuah marketplace. Baru-baru ini, AliExpress juga masuk ke Indonesia dan semakin membuktikan bahwa kini Alibaba Group sudah semakin maju.
Bicara soal fungsi Alibaba, fungsi Alibaba yang paling utama sebenarnya sesuai dengan tujuan awal dibentuknya Alibaba, yaitu memajukan retail China ke pasar global. Namun, ekspansi yang dilakukan Alibaba membuat Alibaba Group kini memiliki visi misi yang lebih jelas dan terstruktur.
Alibaba memiliki misi untuk memberikan kemudahan bagi seluruh masyarakat dunia yang berbisnis di era digital. Kenyataannya, para pendiri Alibaba memiliki tujuan mulia untuk membantu jalannya UMKM agar senantiasa menjadi yang terdepan. Dengan kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, Alibaba Group bertekad untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para pelaku UKM.
Visi dari Alibaba Group adalah bukan untuk mengejar skala dan kekuatan, dengan visi menjadi perusahaan baik yang berkarya selama 102 tahun, Alibaba berharap untuk terus bisa menyediakan layanan terbaik bagi para mitranya.
Buka Toko Online di Lazada
Salah satu unit usaha dari Alibaba Group adalah Lazada. Kehadiran marketplace Lazada di Indonesia berhasil memikat para pelaku usaha dengan membuka toko online di Lazada yang menjual berbagai macam produk. Adanya Lazada dari Alibaba Group di Indonesia menjadikan Lazada sebagai salah satu marketplace yang mampu memajukan para pebisnis UMKM.
Tahun 2014, Go International
Alibaba Group terus melakukan pengembangan perusahaan dan tidak puas dengan pencapaian yang sudah didapatkannya. Pada tahun 2014, Alibaba yang sudah memiliki banyak anak perusahaan, mulai go international dengan menjangkau pasar dari seluruh dunia.
Pertama kalinya di tahun tersebut, Alibaba masuk ke dalam bursa di New York, Amerika Serikat. Saat itu, Alibaba sudah berhasil masuk ke dalam pasar international. Alibaba pun berusaha kembali membeli saham perusahaan yang sebelumnya sudah dimiliki oleh Yahoo.
Kesuksesannya merambah ke pasar international, membuat Alibaba Group memperoleh investor tambahan dengan skala besar, yaitu dari Suning dengan nominal 4,6 miliar dolar. Angka tersebut menjadikan Alibaba semakin mengembangkan perusahaannya agar bisa berintegrasi dengan perusahaan-perusahaan finansial lainnya.
Selanjutnya, Alibaba memperoleh lisensi menjadi salah satu perusahaan fintech yang ada di dunia. Alibaba bukan hanya sekadar berjualan online saja, namun perusahaan ini sudah menjadi perusahaan yang termasuk memiliki pengaruh di dunia.
Nah hingga saat ini Alibaba Group terus mengembangkan bisnisnya dan bertahan sebagai perusahaan raksasa skala dunia. Perjalanan panjang dan jatuh bangun Alibaba Group tidak terlepas dari peran Jack Ma dan temannya sebagai founder. Sejarah Alibaba Group ini juga sering menjadi kisah inspiratif di dunia.
Anda yang sudah lama berkecimpung di dunia perbisnisan online mungkin sudah pernah mendengar nama Alibaba Group ketika melakukan riset kompetitor atau ketika mencari marketplace yang cocok untuk berjualan online. Tapi sebenarnya, apakah Anda tahu apa itu Alibaba Group?
Hingga saat ini, Alibaba dikenal baik sebagai perusahaan raksasa yang bergerak di bidang e-commerce asal Tiongkok. Kesuksesan yang diraih Alibaba sampai sekarang bukan tanpa tetes keringat dari pemiliknya, yaitu Jack Ma yang kini dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Nama Alibaba dicetuskan oleh Ma sendiri dengan makna yang cukup filosofis. Alibaba diambil dari tokoh cerita legenda Ali Baba yang ada pada cerita legenda 1001 malam. Ma terinspirasi dengan sosok Ali Baba yang dermawan. Meskipun Ali Baba adalah seorang yang miskin, tapi ia memiliki keinginan yang kuat untuk membantu sesamanya.
Dari situlah Jack Ma memunculkan ide briliannya untuk menggagas sebuah e-commerce yang ditujukan untuk bisnis berskala kecil dan menengah.
Baca juga: Kamu Harus Tahu! Jenis Website E-Commerce Dan Contohnya
Jualan Online di Alibaba.com
Selanjutnya, Anda juga bisa menjadi penjual di website Alibaba.com. Peluang bisnis yang satu ini bisa bikin Anda makin kaya, lho. Pasalnya, ada banyak banget orang yang mencari produk jualan di Alibaba.com karena mudahnya transaksi online di Alibaba.com. Selain itu, Alibaba.com juga dipercaya sebagai platform e-commerce internasional di Asia yang mampu bersaing dengan e-commerce lainnya di luar Asia.
Sebagai perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, Alibaba Group hingga kini mampu bersaing menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia. Anda yang ingin sukses juga, bisa banget memulai usaha Anda bersama Alibaba Group. Kalau sudah gabung, ketahui strategi promosi yang tepat biar bisnis yang Anda jalankan jadi makin cuan!
Sudah buka toko online di Lazada tapi jualan masih sepi? Gak usah keki! Anda hanya perlu mempromosikan bisnis Anda dengan beriklan! Gak usah takut iklan bakal bikin rugi, karena Anda selalu bisa mengandalkan Ginee Ads!
Bersama Ginee Ads, Anda akan mendapatkan analisis cerdas untuk target konsumen. Selain itu, Ginee Ads juga bisa membuatkan Anda iklan multi-platform yang mudah. Dengan segala fitur yang Ginee Ads kasih, efektivitas dari iklan yang Anda pasang sudah pasti terjamin. Yuk, hubungi Ginee Ads sekarang untuk kinerja iklan yang lebih mantap!
Peluang Bisnis Apa yang Bisa Dimanfaatkan dari Alibaba?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Alibaba telah melakukan ekspansi hingga menciptakan anak perusahaan yang bisa melayani kebutuhan bisnis masyarakat dunia khususnya Asia. Anak perusahaan Alibaba di Indonesia sudah terkenal sebagai salah satu penggerak perekonomian Indonesia.
Lalu, apakah ada peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan dari Alibaba? Tentu! Dengan segala produk yang disediakan oleh Alibaba, Anda bisa menjadi pebisnis sukses bersama Alibaba Group.
Dropship Melalui AliExpress
Peluang bisnis lainnya yang bisa Anda manfaatkan dari Alibaba Group adalah menjadi dropshipper dari AliExpress ke Shopee atau marketplace lainnya. Sejak dirilisnya AliExpress di Indonesia, para pejuang cuan sangat antusias untuk membeli produk-produk impor dari China. Selain harganya yang murah, produk-produk di AliExpress juga sangat banyak ragamnya.
AliExpress juga memberikan kemudahan transaksi bagi para penggunanya sehingga baik penjual maupun pembeli bisa belanja online dengan aman dan nyaman di AliExpress. Selain harga produk yang relatif lebih murah dari harga pasaran, AliExpress juga menyediakan free shipping untuk pengiriman ke luar negeri. Hal ini tentu saja bikin orang-orang menjadi makin excited buat jadi dropship AliExpress.
Alibaba Itu Bisnis Apa?
Secara keseluruhan, Alibaba adalah perusahaan yang bergerak di sektor bisnis mengingat bidang yang pertama kali diambil oleh Jack Ma adalah website e-commerce bertajuk alibaba.com. Namun, seiring berkembangnya teknologi, Alibaba kini melebarkan sayapnya dengan mendirikan perusahaan-perusahaan anakan yang sampai saat ini keuntungannya tidak terhingga.
Akhirnya, yang tadinya hanya ada Alibaba.com saja, sekarang sudah banyak website dan platform lain yang berada di bawah naungan Alibaba, sehingga Alibaba kini lebih dikenal sebagai Alibaba Group. Sama seperti Alibaba, Alibaba Group anak perusahaan nya juga mampu bersaing di pasaran.
Perjalanan Jack Ma mendirikan Alibaba bukan lah tanpa rintangan. Inisiasi dari Alibaba sendiri sempat ditolak oleh para investor hingga akhirnya Ma berhasil mendapatkan pendanaan dari Goldman Sach sebanyak 5 juta dollar AS dan sebesar 20 juta dollar AS dari SoftBank. Dari sinilah Jack Ma mulai meniti usahanya dari nol.
Dari awal pembuatannya, Alibaba.com diharapkan menjadi pasar e-commerce domestik yang mampu membantu kelangsungan bisnis kecil di China agar bisa menembus pasar internasional.
Semua usaha yang dilakukan oleh Jack Ma pun tidak sia-sia, karena Alibaba Group sudah dilabeli sebagai salah satu perusahaan e-commerce raksasa di dunia. Kalau di Amerika ada Amazon yang menguasai sektor e-commerce, maka di China ada Alibaba yang mampu bersaing di pasar e-commerce.
Alibaba vs Amazon merupakan perbandingan yangs setimpal mengingat keduanya adalah e-commerce raksasa yang mampu bersaing di perkeonomian global.
Baca juga: Perbedaan Marketplace dan E-commerce? Yuk, Ketahui Lebih Lanjut!
Tahun 2007, Mulai Memasuki Bursa Saham di Hongkong
Alibaba Group terus mengalami perkembangan yang pesat dan membuktikan dirinya sebagai perusahaan besar. Kemudian Alibaba mulai masuk ke dalam jajaran saham di Hongkong pada tahun 2007. Masuknya Alibaba ini mengantarkannya untuk memperoleh investor besar.
Pada tahun yang sama, Yahoo yang merupakan perusahaan besar kala itu mempunyai saham terbesar dari Alibaba Group. Jumlah yang tercatat pun cukup mengejutkan, yaitu sekitar 13 miliar dolar Hongkong. Nominal tersebut menjadi tanda bahwa Alibaba Group adalah perusahaan yang sangat menjanjikan.
Tahun 1999, Mulainya Alibaba Didirikan
Tahun 1999 menjadi awal mula dari perusahaan Alibaba mulai terlihat. Perusahaan ini didirikan oleh Jack Ma dan juga 18 temannya yang mulanya adalah perusahaan ritel dimana awal mula perjalanan dari perusahaan ini sebenarnya tidaklah mudah, mereka harus mencari lokasi usaha dengan harga murah di Tiongkok.
Akhirnya mereka memilih lokasi dengan tempat yang cukup kecil di Hangzhou, Tiongkok. Nah, dari sinilah kemudian mereka mulai merintih tempat grosir dengan skala kecil.
Perkembangan dari Alibaba mulai menyasar dunia teknologi meskipun saat itu kehadiran teknologi belum masif seperti sekarang. Melalui situs Alibaba.com, menjadi awal mulai produk yang dijual Alibaba fokus dalam penjualan dengan cara online.
Saat itu, popularitas jual beli online memang belum seperti sekarang ini. Namun Jack Ma dan temannya membuat sebuah perencanaan yang sangat tepat dengan membangun sistem berbelanja yang berbasis online atau sering disebut sebagai e-Commerce. Barulah di tahun-tahun berikutnya, Alibaba mulai bisa membuktikan kesuksesannya.
Alibaba tidak hanya stuck di situ saja untuk mengembangkan bisnisnya. Perusahaan ini kemudian membuat platform atau sistem pembayarannya sendiri melalui Alipay dimana platform ini pada saat ini berhasil menjadi sistem pembayaran yang terbesar di Tiongkok.
Sistem pembayaran ini menggunakan sistem QR yang dikembangkan dengan baik. Kemudian Alipay juga memperluas jangkauan pasarnya dengan cara mengintegrasikan Alipay ke dalam website jual beli online atau e-Commerce dari perusahaan Alibaba.
Integrasi inilah yang dirasa pelanggan sangat memudahkan dalam melakukan belanja online. Jika pelanggan ingin membeli produk dari situs Alibaba, hanya cukup mengisikan saldo pada akun Alipay.
Selanjutnya bisa melakukan pembayaran dengan cara yang lebih aman dan cepat. Tidak disangka-sangka, sistem yang dibangun oleh Alibaba Group ini diterima dengan sangat baik oleh pasar di Tiongkok.
Hadirnya Alipay juga menjadi tonggak untuk kehadiran anak perusahaan lain, yaitu TMall dan TaoBao. Keduanya mampu membuat nama Alibaba Group menjadi semakin besar.
Alibaba Group, Kerajaan Bisnis Milik Jack Ma
Siapa yang tidak kenal dengan Alibaba.com, mungkin hampir semua orang kini kenal Alibaba.com. Alibaba.com adalah sebuah layanan e-commerce yang berfokus pada B2B e-commerce untuk menghubungkan berbagai jenis usaha kecil dan menengah. Sampai usaha mereka dapat berkembang hingga dilirik sampai ke luar China.
Alibaba.com merupakan perusahaan e-commerce yang didirikan Jack Ma dan rekannya pada tahun 1999. Marketplace tersebut adalah bisnis pertama pria kelahiran tahun 1964 itu. Alibaba telah menjadi salah satu e-commerce raksasa di dunia.
Perusahaan Alibaba.com dikenal sebagai salah satu raksasa e-commerce dunia. Kalau di Amerika Serikat ada Amazon, di China ada Alibaba.com.
Alibaba.com bisa dibilang sebagai sebuah perusahaan e-commerce terbesar di China bahkan di Asia.
Adalah Jack Ma, sang founder yang memulai usahanya di sebuah apartemen kecil di wilayah Hangzhou. Kantor pertamanya ini hanya mengandalkan internet dial up. Bayangkan, betapa lemotnya internet waktu itu. Bahkan pada tahun 2003, kantor Alibaba Group ini kerap kali mati listrik akibat gelombang panas yang menghantam China sehingga sebagian wilayah di Hangzhou harus menjatah konsumsi listrik.
Sebelum mendirikan perusahaan internet, Jack Ma pernah bekerja sebagai guru bahasa Inggris dan membuat perusahaan layanan dalam bidang terjemahan.
Bagaimana Jack Ma dulu kesulitan untuk mengumpulkan modal bisnisnya. Dia berjuang keras untuk mendapatkan uang untuk mendirikan perusahaan Alibaba.com. Modalnya sendiri bernilai US$60.000. Dana tersebut didapat dari hasil pinjaman dari 18 orang.
Mereka dikumpulkan di apartemen Jack Ma dan sang founder Alibaba itu pun berpidato selama dua jam. Setelah itu semua orang langsung mengeluarkan uangnya dan terkumpullah uang sebanyak US$60.000.
Jack Ma telah membuktikan kepada dunia bahwa dengan kegigihan dan semangat pantang menyerah, seseorang akan berhasil mewujudkan mimpinya. Dari guru miskin menjadi konglomerat China yang bergelimang harta lewat 11 gurita bisnisnya:
Marketplace pertama Pria kelahiran 1964 itu. Alibaba telah menjadi salah satu e-commerce raksasa di dunia. Jumlah pembeli di situs Alibaba.com diklaim sudah menjangkau 190 negara. Penggunanya tidak hanya individu, tapi juga pengecer, produsen, pedagang besar, Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak di bisnis ekspor impor, maupun agen perdagangan.
Jack Ma menghadirkan situs 1688.com. Situs jual beli lokal untuk barang eceran maupun grosiran. Jadi mirip pasar grosir tapi via online. Barang-barang yang dijual beragam, mulai dari aksesoris, pakaian, perabotan rumah tangga, sampai produk minuman dan makanan lokal.
Berdiri pada 2003, Taobao merupakan situs e-commerce atau marketplace yang hampir mirip dengan eBay.
Sejak Juni 2011, Jack Ma menyatakan akan membagi Taobao menjadi tiga perusahaan yang berbeda, yaitu: eTao, Taobao Mall, dan Taobao Marketplace. Dalam proses layanan pelanggan, Taobao memiliki layanan agen belanja untuk mempermudah pelanggan dari asing atau dari luar China untuk menggunakan layanan mereka.
Empat tahun kemudian, Alibaba kembali melakukan ekspansi bisnis di bidang teknologi pemasaran bernama Alimama pada tahun 2007. Alimama menyediakan platform yang menjawab kebutuhan pedagang, di mana mereka bisa menaruh display pemasaran di situs web dan aplikasi pihak ketiga. Dengan begitu, jangkauan promosi dan pemasaran akan semakin luas.
Tidak hanya sampai disitu saja, pada tahun 2008, Alibaba mengembangkan platform Business to Consumer (B2C) yang disebut TMall. Sasaran target mereka adalah masyarakat kelas atas karena platform ini menawarkan layanan premium. Kehadiran TMall telah menarik merek-merek asing untuk menggunakan platform tersebut.
Alibaba Cloud berdiri sejak 2009. Perusahaan ini bermain di bisnis layanan cloud computing yang bisa digunakan para pelaku bisnis di China maupun negara lain di dunia, baik itu UKM, perusahaan besar, startup, maupun instansi pemerintah.
Alibaba terus melebarkan sayapnya dengan mendirikan perusahaan jasa logistik atau pengiriman barang di tahun 2010 bernama Ali Express. Dengan layanan tersebut, pembeli dari negara lain dapat membeli produk secara langsung melalui pedagang besar di China.
Perusahaan jaringan logistik yang dihadirkan Alibaba adalah Cainiao Network. Alasan Jack Ma mendirikan perusahaan tersebut adalah satu visi yang ingin dicapai, yaitu untuk mengirim pesanan ke konsumen dalam waktu 24 jam di wilayah China dan hanya butuh waktu 72 jam ke negara lain.
Alibaba Group juga ingin mengadu peruntungan melalui fintech, Ant Financial pada tahun 2014. Kini, Ant Financial merupakan raksasa fintech asal China yang mendunia melalui aplikasi Alipay. Ant Financial menawarkan layanan inklusi keuangan yang aman bagi usaha kecil serta membangun sistem kredit bersama.
Ekspansinya terus meluas, Alibaba Group bermain di bisnis film dan hiburan dengan mendirikan Alibaba Pictures. Tak main-main, pada 2016, perusahaan ini langsung membeli saham minoritas pemilik DreamWorks Pictures.
Youku adalah salah satu situs video streaming paling populer di China. Berkat kehadiran Youku, pendapatan Alibaba dari sektor ini melonjak lebih dari 40 persen setiap tahun.
Alibaba juga melakukan ekspansi dengan memiliki saham di berapa beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia diantaranya:
Inilah kunci sukses berbisnis ala Jack Ma:
Jack Ma berprinsip kalau berbisnis tidak hanya di satu negara saja, tetapi dilakukan di semua negara. Prinsip inilah yang mendorongnya untuk membawa Alibaba mencapai pasar global. Ia percaya kalau bisnis global dapat bertahan dalam jangka panjang. Oleh karena itu keberadaan internet sangatlah penting untuk mengembangkan bisnisnya.
Bisnis bukan hanya tentang produk dan pelanggan, melainkan memikirkan juga tentang keberadaan kompetitor. Banyaknya kompetitor membuat Jack Ma selalu berpikir maju, dia memikirkan bagaimana cara menjadikan bisnisnya mendunia.
Pertarungan di dunia bisnis online marketplace sangatlah ketat. Kompetitor ada di mana-mana. Yang kuat dialah yang menang. Namun Jack Ma tidak pernah takut terhadap kompetitor-kompetitornya. Kompetitor hanya dapat bertahan berkat pelanggannya. Ketika seorang kompetitor kehabisan pelanggan, maka bisnis itu bisa gulung tikar. Hal inilah yang membuat Jack Ma selalu menomorsatukan pelanggan.
Minimnya infrastruktur di Cina pada tahun 1990-an menjadi penyebab mengapa pengusaha-pengusaha di Cina sulit berkembang. Nah kendala inilah yang dijadikan Jack Ma sebagai peluang. Berkat ide kreatifnya itu ia berhasil mendirikan Alibaba, sebuah perusahaan e-commerce yang membantu para pengusaha untuk menjalankan bisnisnya. Para pengusaha dapat bergabung di Alibaba dan menjual produknya hanya di satu marketplace tanpa perlu memperdagangkannya sendiri.
Untuk tetap berada di posisi puncak Jack Ma selalu memutar otak untuk mendapatkan ide-ide inovatif dan kreatif demi perkembangan Alibaba. Ketika ide tersebut muncul, Jack Ma pun langsung mengimplementasikan ide-ide tersebut.
Dalam perjalanan bisnisnya, Jack Ma pernah berinisiatif untuk menciptakan Alipay, sebuah mekanisme pembayaran khusus bagi pelanggan Alibaba. Tapi, Alipay mendapat banyak cibiran dari pengusaha e-commerce lain. Mereka menganggap kalau Jack Ma sudah gila karena bisnis yang dijalankannya. Namun ia tidak peduli dan mengabaikan komentar para haters dan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan Alipay. Hingga akhirnya Alipay berhasil menjadi salah satu metode pembayaran online terbesar di China.
Tetap fokus untuk menjalankan bisnis sesuai dengan rencana yang disusunnya di awal.
Mencapai kesuksesan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meskipun Alibaba sudah menjadi bisnis e-commerce terbesar di dunia, Jack Ma tetap bekerja keras untuk mempertahankan kejayaan e-commerce miliknya.
30°11′31.12″N 120°11′9.79″E / 30.1919778°N 120.1860528°E / 30.1919778; 120.1860528
"Taobao City", kampus korporat utama Grup Alibaba di Xixi, Hangzhou
Alibaba Group Holding Limited (Hanzi: 阿里巴巴集团控股有限公司; Pinyin: Ālǐbābā Jítuán Kònggǔ Yǒuxiàn Gōngsī) adalah konglomerat multinasional Tiongkok yang memiliki spesialisasi dalam e-commerce, ritel, Internet, kecerdasan buatan, dan teknologi. Didirikan pada tahun 1999, perusahaan ini menyediakan layanan penjualan konsumen-ke-konsumen, bisnis-ke-konsumen, dan bisnis-ke-bisnis melalui portal web, serta layanan pembayaran elektronik, mesin pencari belanja dan layanan cloud computing. Perusahaan ini memiliki dan mengoperasikan beragam bisnis di seluruh dunia dalam berbagai sektor, dan dinobatkan sebagai salah satu perusahaan paling dikagumi di dunia oleh Majalah Fortune.[7][8]
Pada saat penutupan dalam penawaran umum perdana (IPO) - 25 miliar Dolar Amerika Serikat - tertinggi di dunia dalam sejarah, 19 September 2014, nilai pasar Alibaba adalah AS$ 231 miliar.[9] Per Juni 2018, kapitalisasi pasar Alibaba mencapai AS$ 542 miliar.[10] Perusahaan ini menjadi salah satu dari 10 perusahaan paling bernilai dan terbesar di dunia.[11] Pada Januari 2018, Alibaba menjadi perusahaan Asia kedua yang berhasil menembus angka valuasi 500 miliar dolar AS, setelah Tencent.[12] Pada tahun 2018, Alibaba memiliki nilai merek global tertinggi ke-9.[13]
Beroperasi di lebih dari 200 negara dan wilayah,[14] Alibaba menjadi pengecer terbesar di dunia, salah satu perusahaan terbesar dalam bidang Internet dan kecerdasan buatan, salah satu perusahaan modal ventura terbesar, dan salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia.[15][16][17][18][19] Perusahaan ini menjadi tuan rumah pasar B2B (Alibaba.com) dan B2C (Taobao, Tmall) terbesar di dunia.[20][21] Penjualan dan keuntungan daringnya melampaui semua pengecer di Amerika Serikat (termasuk Walmart, Amazon, dan eBay) yang digabungkan sejak 2015.[22] Perusahaan ini telah berkembang ke dalam industri media, dengan catatan pendapatan yang naik tiga kali lipat dari tahun ke tahun.[23][24] Perusahaan ini juga menjadikan Hari Lajang di Republik Rakyat Tiongkok menjadi hari belanja daring dan luring terbesar di dunia pada tahun 2018. Penghitungan akhir pada platform Alibaba mencapai $ 30.802.477.608, meningkat sekitar 27% dari total catatan pada tahun lalu dengan nilai tukar saat itu. Hal ini lebih rendah jika dibandingkan dengan catatan pertumbuhan 40% pada tahun sebelumnya, yakni 2017.[25][26]
Jack Ma merupakan Pejabat Eksekutif Tertinggi (chief executive officer, CEO) Alibaba Group selama 10 tahun pertama berjalannya perusahaan, sebelum mengundurkan diri dari jabatan sebagai CEO pada 10 Mei 2013, dan mengisi posisi sebagai ketua eksekutif. Jonathan Lu kemudian menjadi CEO baru perusahaan. Pada 10 Mei 2015, Daniel Zhang menggantikan Lu sebagai CEO.